Minggu, 20 November 2011

Catatan Si Boy Versi Sunda



Malam Gelak Tawa Ki Sunda Midang 8 Gentra Kaheman kembali diadakan pada hari Minggu,20 November 2011. Acara yang diadakan di Auditorium Toyib Hadiwijaya ini merupakan syukuran ulang tahun Gentra Kaheman ke 8. Acara ini menampilkan kesenian budaya sunda di antaranya Tari Maung Lugay, Tari Ubud, Tari Makalangan, Rampak Angklung, Longser, dan penampilan pemenang Pupuh Pangkur yang diikuti oleh siswa-siswi SD.

Tari Maung Lugay yang menjadi pembukaan di acara ini mampu memukau para penonton. Uniknya, tarian yang dimainkan oleh lima perempuan cantik ini memakai kostum dan menari ala macan tutul. Penampilan pemenang Pupuh Angkur yang dinyanyikan oleh Brilian dan Widya Annisa membuat para penontonnya kagum. Siswa-siswi yang masih duduk di bangku kelas lima SD ini membawakan lagu yang berjudul Bapak Doblang dan Cinta Nusa secara bagus dan menarik hati para penontonnya. Selain itu, anak-anak dari Gentra Kaheman menampilkan Longser yang bertemakan Bukan Catatan Si Boy. Penampilan Longser ini mampu membuat para penontonnya terhibur. Hal ini tak lain karena penampilan Longser yang bertemakan Bukan Catatan Si Boy berbeda dengan versi aslinya. Para pemain longser ini menyuguhkan lelucon-lelucon dengan menggunakan bahasa khas sunda yang mambuat para penontonnya tertawa terbahak-bahak. Tidak kalah serunya, penampilan rampak angklung juga mampu menghipnotis para penontonnya dengan lagu Salah Alamat yang dipopulerkan oleh penyanyi dangdut fenomenal Ayu Tingting.

Selain bertujuan mempertahankan kelestarian budaya Sunda, acara Malam Gelak Tawa Ki Sunda Midang 8 Gentra Kaheman ini juga memberikan suguhan pertunjukkan budaya Sunda sekaligus mengenalkan budaya Sunda di Indonesia kepada para penontonnya. Semoga dengan diadakannya pertunjukan budaya Sunda ini, kita menjadi lebih bangga akan budaya Indonesia dan mampu melestarikan semua budaya-budaya di Indonesia.

-Marita FA-
Share:

Selasa, 01 November 2011

Keresahan Mahasiswa Asrama IPB Akibat Hilangnya Jemuran


Akhir-akhir ini, mahasiswa insan asrama IPB diresahkan dengan banyaknya kehilangan barang yang telah mereka jemur. Mahasiswa mengeluh karena setiap harinya terdapat barang yang hilang di sekitar tempat jemuran. Barang-barang yang hilang antara lain baju,jaket,sepatu,celana,jeans, bahkan underwear. Herannya, siapa yang mengambil jemuran para mahasiswa tersebut?? Apakah salah satu dari mahasiswa atau para pekerja di dalam asrama??

Saat ini kasus kehilangan banyaknya jemuran sudah ditangani. Masing-masing ketua lorong asrama sudah mencatat siapa-siapa saja yang kehilangan barang-barangnya di tempat jemuran, kemudian data kehilangan jemuran tersebut diberikan pada ketua gedung asrama. Setelah semua data-data kehilangan tersebut terkumpul, seluruh anggota dewan gedung akan merapatkan tentang kasus tersebut dan mencari solusi yang terbaik agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. Semoga dengan diusutnya kasus tersebut, tidak ada lagi mahasiswa yang kehilangan barang-barangnya agar tidak merugikan mahasiswa yang tinggal dalam asrama tersebut.

-Marita FA-
Share: