Senin, 23 Juli 2012

Semoga Kamu Sembuh Sayang !!!


Entah kenapa hari ini gue sedih banget. Gue sedih karena pasangan yang paling gue sayangin tergeletak sakit tak berdaya. Ini bukan yang pertama kalinya dia sakit tapi udah kedua kalinya. Gue sayang banget sama dia, malahan mungkin rasa sayang gue udah berubah menjadi rasa cinta yang amat begitu dalam. Gimana gue mau gak cinta sama dia kalau setiap hari dia selalu setia nemenin gue, dia selalu ada disaat gue lagi senang maupun sedih, dia mampu menghibur gue melalui suaranya yang merdu, dia juga selalu memberikan gue permainan yang menyenangkan, pokoknya dia adalah segala-galanya bagi gue. Hidup gue hampa tanpa dia sekarang. Sekarang dia berada di sebuah tempat pengobatan karena di tubuh dia terdapat cairan. Gue gak tau itu cairan apa dan gak tau separah apa cairan tersebut sampai membuat dia gak sadar. Mungkin ini salah gue yang gak pernah perhatian sama dia sampai-sampai gue gak tau kalo sebenernya dia sakit parah. Gue selalu cuek, selalu marah, selalu jadi’in dia sebagai pelampiasan kemarahan gue, tapi dia gak pernah punya rasa dendam ke gue. Gue salut sama dia karena dia tetep sayang, sabar, dan menerima keegoisan gue. Pernah gue mempunyai niatan untuk mendua karena gue yang gak pernah puas dengan apa yang dia beri selama ini. Gue gampang suka dengan yang lain karena yang lain punya fasilitas-fasilitas yang bikin aku waaw. Begitu jahatnya gue sama dia. Tapi sebaik apapun dia, dia emang gak pantes buat gue. Gue gak mau jadi pacar, pendamping, atau bahkan jadi istri dia. Yaaaa gimana gue gak mau jadi pacar dia??masa gue pacaran sama HP??
Yaaaaa, saat ini HP gue dengan merk no**a seri X3, sedang dalam masa perawatan di no**a care. HP gue rusak gara-gara ada bekas cairan gitu dehh yang bikin keypadnya itu hang. Kata CS nya sihh ada dua kemungkinan yang bakal terjadi dengan hp gue. Pertama hp gue akan kembali normal tapi semua data yang ada di hp gue hilang termasuk kontak telepon, ini nih yang bikin gue nyesek banget dan gak rela kalo kontak hp gue hilang. Masalahnya itu ada koleksi no hp orang-orang penting di IPB dari mulai dosen,dekan,presma,ketua BEM fakultas, hingga mahasiswa-mahasiswa kece yang pernah menjadi narasumber untuk berita gue (maklum gue reporter jadi tau nomer-nomer mereka semua,heheeee). Kemungkinan kedua yang agak horror nih, hp gue bakal mati untuk selamanya. Gue sebenernya suka dengan hp itu karena bentuknya yang kotak mirip kartun kesayangan gue spongebob, tapi gue sadar sihh hp itu emang harusnya udah pensiun karena kondisinya yang selalu hang. Sebenernya salah gue sihh hp itu jadi rusak. Udah berapa kali tuh hp gue banting, gue ajak mandi, nemenin gue boker, maka dari itu dia kena air sampai-sampai dia rusak sekarang. Apa boleh buat gue harus berpisah sementara dengan hp itu. Gue harap sihh hp nya bakal sembuh dan kembali ke genggaman gue,karena hp gue memiliki kenangan yang emang gak bisa dilupakan. Semoga kamu sembuh sayang, hp no**a X3.
Share:

Rabu, 30 Mei 2012

OMI JALIN KEBERSAMAAN DAN SPORTIVITAS MAHASISWA

Olimpiade Mahasiswa IPB atau yang biasa disebut OMI dimulai dari tanggal 5-31 Mei 2012. OMI ini merupakan ajang lomba olahraga terbesar IPB yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas di IPB setiap tahunnya. Tidak hanya itu saja, mahasiswa dari diploma dan mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB) turut serta meramaikan OMI ini. OMI kali ini bertujuan untuk  menjalin kebersamaan antar sesama kontingen dengan semangat sportivitas.  Adapun cabang olahraga yang  dilombakan adalah sepak bola, volley, basket, futsal, tennis lapangan, catur, aerobic, atletik, bulu tangkis, dan renang.

Kemeriahan OMI sudah dirasakan ketika pembukaan OMI yang berlangsung pada hari Minggu (5/5) di Gymnasium. “Seru tapi mungkin keamanannya agak kurang”,  ujar Uswatun Hasanah (AGH 48). Supporter dari berbagai fakultas turut memadati acara pembukaan OMI ini dengan membawa baliho dan jargonnya masing-masing untuk menyemangati para kontingen mereka. Seperti halnya supporter dari Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) yang kompak mengenakan baju berwarna orange dan salah satu supporter dari Fakultas Kehutanan (FAHUTAN) yang mengibarkan bendera fakultasnya di tengah lapangan Gymnasium.

“Kagum yaa karena supporter apresiatif banget untuk mendukung kontingennya. Dilihat tahun ini ada dua kontingen yang sedikit memberi gebrakan di supporternya, FATETA dengan batalion merahnya dan FPIK dengan d’poseidonnya. Kedua supporter ini bisa dibilang bangkit dari tahun sebelumnya yang bisa dikatakan kurang apresiatif. Tidak lupa dengan beberapa kontingen lain yang gak kalah rame”, ungkap Husnul Ibad selaku ketua pelaksana OMI 2012.

Menurutnya, konsep acara OMI yang disuguhkan kepada mahasiswa IPB memiliki perbedaaan dari OMI sebelumnya. OMI tahun ini memiliki maskot berupa seekor kera yang diberi nama IMO. Selain itu adanya penambahan cabang baru yaitu lompat jauh untuk katagori putra dan putri. OMI yang dipersiapkan sejak awal bulan Januari ini memiliki beberapa kendala. “Sering adanya miss komunikasi antar panitia atau pun antar kontingen. Selain itu gengsi antar kontingen yang gak mau kalah juga jadi satu penyeban keributan yang ada di OMI”, paparnya lagi.

Saat ini OMI telah memasuki babak semifinal dan tidak lama lagi akan memasuki babak final. Selama lima tahun berturut-turut, TPB telah menyandang sebagai juara umum OMI. Akankah pada OMI tahun ini, TPB dapat mempertahankan posisinya sebagai juara umum? Nantikan jawabannya di final OMI yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Mei tanggal 31 nanti. Pada final nanti, Ketua Pelaksana OMI 2012 berharap acara OMI ini bisa kelar sesuai dengan tujuan yang dibuat tanpa ada sedikitpun hal-hal negatif yang terjadi. Selain itu, dengan acara OMI ini akan ada benih-benih yang muncul nantinya dan akan dijaring guna mewakili IPB di ajang olahraga baik tingkat daerah ataupun nasional.

-Marita FA-

Share:

Senin, 23 April 2012

Sulitnya Menaati Peraturan Kampus

Sebagian besar dari kita tentu pernah menginjakkan kaki di bank. Begitu akan masuk ke pintu bank, kita sudah disapa oleh satpam mereka, ditanya keperluan kita datang ke sana, diminta mengambil nomor antrian hingga diarahkan langkah selanjutnya yang harus kita lakukan. Hal-hal tersebut merupakan upaya dari bank untuk membuat nasabahnya merasa nyaman, yang keseluruhannya dirangkum ke dalam sebuah Standard Operating Procedure (SOP) pelayanan bank. Standard Operating Procedure merupakan pedoman yang berisi prosedur maupun aturan-aturan yang harus dilaksanakan dalam suatu kegiatan tertentu agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lebih efektif.   

Saat ini kampus kita Institut Pertanian Bogor (IPB) telah memberlakukan Standard Operating Procedure (SOP) bagi para mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan. SOP yang diwujudkan dalam bentuk buku saku tata tertib kehidupan kampus yang dibuat IPB ini bertujuan untuk menjalankan fungsi dan kegiatan kehidupan kampus agar menjadi lebih baik dan teratur. Beberapa hal yang tercantum dalam SOP tersebut antara lain tidak diperkenankan merokok di tempat umum, tidak boleh berambut gondrong, rambut tidak boleh dicat/diwarnai, tidak boleh memakai pakaian tidak berkerah, ketat atau transparan, hingga masalah titip absen ketika perkuliahan berlangsung. Banyaknya aturan yang tercantum dalam buku saku tata tertib kehidupan kampus, munculnya SOP ini mendapatkan tanggapan yang beragam dari para mahasiswa.

“Kalau aku kebanyakan deh kayaknya, buat ngelanggarnya yah sering. Kuliah pakai kaos, kuliah pakai sendal jepit. Gerah soalnya”, ujar salah satu mahasiswa.

SOP ini sudah disosialisasikan saat Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB). Namun, tidak banyak mahasiswa IPB yang masih saja melanggar peraturan tersebut. “Sering banget lihat anak melanggar seperti gak pakai baju berkerah, gak pakai sepatu, dan titip absen, tapi saya diem saja karena sudah menjadi rahasia umum”, ungkap  Rivo Riski Maulana (Ilkom 47)

Tidak sedikit pula mahasiswa yang menaati SOP di IPB. Pihak IPB sendiri harus lebih tegas dalam menangani pelanggaran mahasiswa tersebut. “Sejauh ini gak pernah melanggar peraturan kampus, gue pernah melihat pelanggaran yang dilakukan teman-teman, meskipun begitu gue diem aja karena biarlah dari pihak IPB sendiri yang memberikan sanksi”, ujar Ranita Swandani Keliat (KPM 48).

Apabila kita ditegur atau tidak ditegur, diberi sanksi atau tidak diberi sanksi, SOP harus diikuti oleh setiap manusia yang terdapat di dalam sebuah lingkungan, agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan lebih baik, tertib, teratur, efektif dan optimal. Seperti halnya ilustrasi di awal tulisan ini, bayangkan saja kalau satpam di bank tersebut bersikap cuek terhadap nasabah, atau kita dilayani oleh teller yang tidak ramah, tentu besok-besok kita akan malas sekali untuk datang ke sana, bahkan akan mencari bank lain yang bisa memberikan pelayanan dengan lebih baik. Begitu juga kira-kira dengan kampus kita tercinta ini. Bayangkan saja jika mahasiswanya sebagian besar berambut gondrong atau mahasiswinya sebagian besar berambut merah dan pirang. tentu hal ini akan membuat orang luar segan untuk datang atau kuliah di IPB. 

  -Marita FA-


Share:

Sabtu, 17 Maret 2012

"Bukan Saya yang Memilih MSL tapi MSL yang Memilih Saya"


Kali ini Saya mau cerita tentang kenapa Saya bisa ada di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Waktu itu guru BK Saya mengumumkan siapa-siapa saja yang bisa mengikuti  SNMPTN jalur undangan. SNMPTN jalur undangan hanya bisa diikuti oleh siswa-siswa yang memperoleh peringkat 20 besar di kelasnya. Kebetulan Saya dapat peringkat tiga di kelas (heheeee sombong dikit ;)). Saya bingung harus milih perguruan tinggi mana dan masuk jurusan apa. Akhirnya Saya konsultasi ke kakak Saya yang dulunya lulusan dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Tanpa pikir panjang kakak Saya menyuruh untuk memilih IPB. Saya  sebenarnya gak mau masuk sana karena jauh dari orang tua (maklum anak manja), tapi orang tua juga menyetujui untuk masuk IPB. Yaaahh apa boleh buat Saya menuruti keinginan mereka. Akhirnya Saya browsing internet tentang jurusan-jurusan apa saja yang ada di IPB. Setelah mengetahui jurusan-jurusannya, akhirnya terpilihlah tiga jurusan yang mau Saya daftar. Pertama Saya memilih jurusan Agribisnis Fakultas Ekonomi Manajemen karena Saya suka berbisnis dan menghasilkan banyak uang, kedua Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian karena Saya ingin menciptakan tanaman yang beda dari lainnya, dan ketiga Saya memilih Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia karena Saya senang ngomong , Saya mempunyai cita-cita ingin menjadi announcer, dan duulu Saya juga pernah menjadi salah satu finalis penyiar radio di salah satu radio di Jember, tetapi itu semua ditolak mentah-mentah sama kakak n orang tua. Saya gak boleh milih jurusan tersebut. Mama Saya bilang “Buat apa jauh-jauh kuliah di IPB tapi gak ngambil jurusan pertanian”. Kakak Saya bilang “Kalau mau kuliah di IPB, lebih baik ngambil jurusan yang pertaniannya kuat”. Serba salah deehh Saya. Milih ini salah, milih itu salah, sebenarnya yang mau kuliah siapa sihh??. Akhirnya Saya memilih jurusan yang berada di Fakultas Pertanian semua yaitu Agronomi dan Hortikultura, Manajemen Sumberdaya Lahan,  dan Proteksi Tanaman. Tidak Cuma IPB yang Saya pilih, tapi Saya juga memilih Universitas Jember sebagai pilihan kedua.Entah kenapa Saya lebih optimis untuk diterima di Universitas Jember. Saya udah berpikiran kalau Saya  gak bakal diterima di IPB karena nilai rapor Saya ada nilai enamnya pada waktu semester 1 kelas satu.

Pengumuman penerimaan mahasiswa baru jalur undangan sudah bisa diketahui lewat internet. Saya deg-degan banget. Saya berharap diterima di Universitas Jember karena gak mau jauh dari orang tua. Saya memilih IPB karena keinginan kakak dan orang tua. Pukul 19.00 Saya dan kakak pergi ke warung internet. Jujur Saya gak sanggup melihat hasilnya. Saya menyuruh kakak untuk memaksukkan pin. Beberapa detik kemudian, Saya melihat kalimat “Selamat Marita Fitri Az Zahra diterima di Institut Pertanian Bogor departemen Manajemen Suberdaya Lahan”. Betapa kagetnya Saya dan kakak melihat kalimat di layar monitor komputer itu. Saya bingung harus senang atau sedih, yang pasti  Saya senang udah diterima lewat jalur undangan dan itu tandanya Saya gak usah capek-capek lagi untuk belajar buat mengikuti SNMPN tulis. Sedihnya Saya harus jauh dari orang tua, temen-temen, dan sahabat-sahabat Saya. Saya gak bisa bayangin kalau merantau jauh dari Jember dan tinggal sendirian di Bogor. Saya juga gak tahu apa itu Manajemen Sumberdaya Lahan dan apa yang harus Saya pelajari disana. Mau gak mau Saya harus menerimanya.

Saya akhirnya pulang dengan muka datar. Saya udah disambut orang tua di ruang tamu. Orang tuaku benar-benar penasaran anaknya bakal kuiah dimana. Mamaku langsung bertanya “Keterima dimana nduk??” Saya jawab dengan singkat “IPB Manajemen Suberdaya Lahan.” Mamaku langsung histeris. “Yaa ampun nduk, gak nyangka kamu diterima di IPB. Alhamdulillah.” Saya langsung masuk kamar dan mengunci pintu kamar. Saya menangis. Saya takut harus jauh dari orang tua. Siapa lagi yang bakal jagain orang tua kalau bukan Saya. Kakak-kakak Saya semua bekerja di luar kota, tapi ini semua memang kemaauan orang tua. Mereka menginginkan Saya bisa kuliah di perguruan favorit seperti IPB. Saya menenangkan diri. Saya harus bisa. Saya harus berani, Saya gak mau ngecewain mereka. Saya harus jadi orang sukses.

Tibalah Saya di IPB. Awal-awal sihh Saya masih sedih, rindu rumah, rindu orang tua ttapi Saya harus betah disana karena selama empat tahun Saya bakal menuntut ilmu disana. Saya akhirnya bisa beradaptasi dengan baik. Bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah. Mempunyai kakak OMDA yang kocak dan lama-lama Saya merasa nyaman tinggal disana, tapi ada satu hal yang masih mengganjal di hati tentang jurusan yang Saya pilih yaitu Manajemen Sumberdaya Lahan (MSL). Sumpah Saya gak tau tuh jurusan apa, yang Saya tahu itu jurusan mempelajari tentang ilmu tanah. Untungsaja kakak-kakak tingkat dari MSL mengadakan gathering buat anak angkatan 48. Di acara tersebut kami dijelaskan apa itu MSL, kegiatan-kegiatan MSL, mata kuliah di MSL,dan semua tentang MSL yang membuat Saya semakin senang memilih jurusan MSL. Saya masih ingat ucapan dari kakak tingkat yang mengatakan “Saya juga awalnya sama seperti kalian, Saya gak tahu apa itu MSL, ada rasa menyesal karena Saya memilih MSL, tapi Saya yakin dengan MSL Saya bakal jadi orang sukses, karena bukan Saya yang memilih MSL, tapi MSL yng memilih Saya.” Kata-kata itu menyentuh banget dan bikin Saya semangat untuk belajar di Departemen MSL. Jangan menyerah apa yang telah kita pilih, siapa tahu pilihan kita adalah pilihan yang tepat dan terbaik untuk kita.


Share:

Mencintai Pangan Lewat IFOODEX

Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMITEPA) Fakultas Teknologi Pertanian menyelenggarakan acara IFOODEX pada tanggal 16-19 Februari 2012 di koridor pinus Institut Pertanian Bogor. IFOODEX merupakan acara dua tahunan yang dilakukakan oleh HIMITEPA. Acara ini meliputi pelatihan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat kampus yang membahas tentang cara meningkatkan daya saing UKM. Selain itu ada Food Expo, lomba mewarnai tingkat TK dan SD, talk show yang diikuti oleh ibu-ibu PKK tentang edukasi pangan, serta seminar yang bertemakan “Cintai Pangan Lokal” yang mengangkat isu pangan lokal di negeri ini. Seminar ini diikuti oleh mahasiswa umum.

Menurut Mohammad Sobichaman selaku ketua panitia IFOODEX, acara ini mengalami perubahan dari sebelumnya. Acara ini lebih condong bergerak ke UKM yaitu dengan mengadakan pelatihan UKM. Selain itu menghadirkan talk show tentang pangan, serta lomba mewarnai tingkat TK dan SD. Acara yang dipersiapkan dari bulan Mei 2011 ini mengalami beberapa kendala yaitu kekurangan sumberdaya, panitia mengalami bentrok dengan jadwal kuliah, dan menggaet  sponsor. “Kami kesusahan mencari sponsor karena banyaknya proposal yang diterima oleh perusahaan tersebut sehingga kami digantungkan oleh beberapa sponsor.” Ujar Mohammad Sobichaman.

Meskipun dengan 55 panitia dari angkatan 46 dan 47 Departemen Ilmu Teknologi Pangan tidak menyulutkan semangat untuk memberikan acara yang terbaik bagi peserta yang ikut berpartisipasi dalam IFOODEX kali ini. Harapan dari semua HIMITEPA semoga acara IFOODEX kali ini dapat bermanfaat, banyak ilmu yang didapatkan, IFOODEX berlangsung meriah, dan semua kalangan dari anak-anak, orang tua, dan mahasiswa dapat mencintai pangan lokal.

-Marita FA-

Share:

Modivikasi Sepeda Siomay Menjadi Mesin Penggiling Padi



Institut Pertanian Bogor (IPB) patut berbangga karena Niko Daniar Atmaja salah satu  mahasiswa dari jurusan teknik mesin dan biosistem (TMB) berhasil membuat mesin penggiling padi dengan bantuan sepeda. Mesin ini diberi nama O-Belt Thresher. Mahasiswa angkatan 43 ini, mendapat inspirasi membuat mesin tersebut saat dia melihat pedagang siomay dengan mengendarai sepeda.  Dia ingin memodivikasi sepeda tersebut agar para petani dapat menerapkan nilai seni.

Awal mula pembuatan alat ini ketika dia mengikuti mata kuliah rancangan teknik mesin di Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), lalu dia mengikuti suatu event. Akhirnya dia lolos dalam event tersebut dan berhak mengikuti RAMP (Recognition and Mentoring Indonesia). Dia mendapat dana sekitar 50 juta dollar untuk penerapan inovasi yang dia buat.

Menurut Rusnadi selaku Ketua Himateta, alat ini memiliki banyak kelebihan di antaranya, alat ini memiliki design yang sederhana, bisa dibawa kemana-mana, lebih efisien dalam operasional karena tenaga yang dibutuhkan adalah dari kita sendiri, bisa masuk lahan, dan gampang di aplikasikan.

Kendala yang dialami adalah ketika alat yang diciptakan harus sesuai dengan keadaan lapangannya, sehingga dia membuat tim penggerak dengan menggunakan sepeda agar mobilisasi mudah terjangkau ke berbagai lahan. Alat ini sudah dipatenkan dan menjadi salah satu dari 103 inovasi di Indonesia.

“Harapannya dengan alat ini dapat merubah culture orang-orang yang beranggapan bahwa mekanisasi dalam teknologi produksi dapat menambah pengangguran, justru dengan adanya mekanisasi dapat lebih efisien.” Ujar Rusnadi kembali.


-Marita FA-


Share:

12 Mahasiswa TPB Mengundurkan Diri


Tahap Persiapan Bersama (TPB) merupakan tahap bagi mahasiswa baru sebelum memasuki departemen mereka.  Di TPB mahasiswa baru mendapatkan mata kuliah yang sama seperti pelajaran di sekolah. Guna dari TPB ini untuk mengantarkan mahasiswa baru menuju masing-masing mayor mereka. Pada masa TPB ini, mahasiswa baru diharapkan bersungguh-sungguh dalam belajar agar memperoleh IP yang memuaskan, karena apabila memperoleh IP ≤ 1,50 maka mahasiswa tersebut harus dikeluarkan sesuai dengan Panduan Program Pendidikan Sarjana.

Pada semester ganjil, sudah banyak mahasiswa TPB yang dikeluarkan maupun mengundurkan diri dari Institut Pertanian Bogor (IPB). “Kalau secara administratif ada karena nilai IPK nya yang kurang dan dalam perjanjian. Perjanjian itu ada dua yaitu perjanjian karena mata kuliah dan perjanjian karena IPK,” ungkap Bapak Eko selaku sekretariat TPB.

Menurutnya, ada 12 mahasiswa TPB yang sudah resmi melapor untuk mengundurkan diri dari IPB. Hal ini disebabkan karena mahasiswa tersebut mendapatkan pekerjaan dan pindah ke perguruan tinggi lainnya kerena mungkin sudah tidak cocok lagi di IPB.

Bapak Eko juga menghimbau kepada mahasiswa baru untuk mengenali IPB terlebih dulu, bersosialisasi dengan teman-teman dan kakak kelasnya, dan tetap bergaul meskipun nilai yang diperolehnya jatuh. Himbauan ini disampaikan agar ke depannya mahasiswa TPB tidak lagi mengundurkan diri dari IPB.


-Marita FA-

Share: